Tisu bisa jadi dipilih para perempuan ketika mengeringkan area
genitalnya. Namun, penggunaan tisu ini benar-benar tak disarankan. Apalagi jika
tisu tersebut rapuh dan gampang robek.
Demikian disampaikan Dokter obstetri dan ginekologi Siloam Hospital
Semanggi dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes.
"Paling benar itu habis Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil
(BAK) wanita cebok dengan air bersih. Sebisa mungkin dari depan ke belakang
karena yang kotor itu anus," kata dr Ardiansjah.
Dr Ardiansjah menjelaskan, sebaiknya untuk mengeringkan kelamin itu
dengan handuk kering, bukan dengan tisu. Alasannya, jika tisu toilet yang
digunakan rapuh bisa hancur dan pecah saat digunakan.
"Kalau pecah, pecahannya itu bisa bercampur dengan keputihan dan
nanti reaksinya tidak baik," katanya.
Menurutnya, pemakaian handuk kering lebih bagus karena menyerap lebih
baik serta tak meninggalkan partikel-partikel yang membahayakan.
Tak hanya dalam proses penyekaan, lanjut dr Ardiansjah, wanita juga
sebaiknya mengenakan celana dalam berbahan katun supaya ada udara.
"Celana dalam juga kalau keringat harus sering diganti. Paling
tidak dua hingga tiga kali ganti siang hingga malam," ujarnya.
Lantas bagaimana dengan penggunaan panty liner? Dr Ardiansjah
mengatakan, pantyliner sebaiknya ganti jika sudah lepek. Namun seberapa
seringnya tergantung masing-masing penggunaannya. Hampir di setiap toilet
perkantoran atau pusat perbelanjaan menyediakan tisu di toilet.