Pernyataan Calon Presiden AS dari Partai
Republik, Donald Trump, soal larangan Muslim untuk tinggal di Amerika Serikat
masih menuai kecaman di seluruh dunia. Protes dan boikot terus ditujukan kepada
taipan tersebut.
Salah satu tokoh yang menyesalkan
pernyataan Trump itu adalah Chief Executive Officer (CEO) Sundar Pichai. Bos
Google itu merespons pernyataan Trump tersebut melalui sebuah platform blog
publikasi, Medium.
Dikutip dari The Verge, Senin, 14 Desember
2015, dalam tulisannya Pinchai menegaskan Amerika Serikat adalah negeri yang
dalam sejarahnya selalu menerima orang dari segala macam ras, suku dan agama.
AS, tulis Pichai, disebut sebagai negeri imigran.
Menurutnya, pernyataan Trump yang bakal
melarang muslim hidup di AS, sangat tak sesuai dengan sejarah perjalanan dan
nilai yang dianut oleh bangsa Amerika Serikat.
"Amerika adalah 'tanah kesempatan'
untuk jutaan imigran. Ini bukan gagasan abstrak tapi penjelasan konkret dari
apa yang kita temukan di sini. Amerika sediakan akses sampai peluang yang
sama," tulis dia.
Pichai mengatakan AS bukan hanya
memberikan kesempatan yang sama pada semua orang. Salah satu kekuatan terbesar
dan karakteristik AS menurutnya adalah keterbukaan pikiran, toleransi dan
penerimaan atas warga AS yang baru.
"Dan ini bukan sebuah kebetulan.
Amerika, setelah semuanya, adalah negeri imigran," kata dia.
Terkait dengan pernyataan Trump, bos
Google itu mengaku kecewa dan merasa hal itu tak selaras dengan nilai yang
dikembangkan oleh AS.
"Itulah mengapa begitu menyedihkan
melihat wacana intoleran yang menjadi hangat dalam berita, ada pernyataan bahwa
negara kita akan menjadi lebih baik tanpa suara, ide, dan kontribusi kelompok
orang tertentu, yang hanya didasarkan dari mana asal mereka dan agama
mereka," tulis Pichai.
Pria kelahiran Chennai, India itu
melanjutkan, selama hidup di AS, dia mengaku melihat campuran dinamis dari ras
dan budaya. Dia mengatakan dengan perbedaan dinamis itu punya pendapat,
perspektif, cerita berbeda. Keterbukaan dalam perbedaan juga berlaku di Google.
"Perusahaan kami menjadi tempat yang
menarik dan khusus untuk membuat hal besar secara bersama-sama. Kami bekerja
dengan jauh lebih beragam, karena itu sangat penting untuk keberhasilan masa
depan kami," tulis dia.
Mengakhiri tulisannya, Pichai menegaskan
dukungannya terhadap komunitas minoritas yang hidup dan bekerja di Amerika
Serikat.
"Jangan biarkan rasa takut
mengalahkan nilai-nilai kita. Kita harus mendukung Muslim dan kaum minoritas
lainnya di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," tulis Pichai.