Pertimbangkan kembali kalau kamu sering bertukar atau saling meminjami pakaian atau lipstik dengan teman. Bertukar benda pribadi dengan orang lain ternyata berisiko menularkan banyak penyakit yang bahkan mungkin gejalanya belum kita rasakan.
Sebuah penelitian menemukan sebuah fakta mencengangkan bahwa sejumlah tester atau sampel riasan yang disediakan untuk dicoba di toko-toko besar ternyata mengandung bakteri E.coli, Staphylococcus, dan Streptococcus. Bakteri seperti E. coli yang menyebabkan gangguan pencernaan umumnya berpindah dari tangan orang yang tidak mencuci tangan setelah buang air, kemudian menyentuh sampel tersebut. Situasi tersebut sangat mungkin juga terjadi pada riasan dan barang lain yang digunakan secara bergantian. Ini dia benda-benda tersebut.
1. Pakaian
Kamu perlu tahu bahwa bakteri senantiasa berada di tiap permukaan kulit tubuh kita. Meski tidak berbahaya, bakteri-bakteri ini terkadang dapat menyebabkan infeksi. Baju dalam bahkan dapat mengandung kuman dari tinja dan jamur dari infeksi genital. Bahayanya, kuman-kuman ini dapat tinggal pada kain dalam waktu lama. Jika pakaian tidak dicuci dengan benar, maka kuman juga bisa menyebar ke pakaian lain yang dicuci bersamaan. Ini sebabnya pakaian, terutama pakaian dalam, perlu diganti tiap hari dan dianjurkan untuk tidak dipinjamkan kepada orang lain. Pakaian-pakaian tertentu, seperti baju olahraga dan baju yang digunakan untuk memasak, wajib dicuci secepatnya setelah dikenakan.
2. Handuk
Handuk yang digunakan oleh lebih dari satu orang dapat meningkatkan risiko pertukaran kuman di antara orang-orang yang menggunakan handuk tersebut. Selalu bawa handuk sendiri tiap kali bepergian atau berolahraga.
3. Sikat gigi
Sikat gigi yang digunakan bersamaan oleh lebih dari satu orang berisiko meningkatkan penularan hepatitis C akibat kemungkinan terkena paparan darah yang mengandung virus hepatitis C. Jika lupa membawa sikat gigi saat menginap, upayakan untuk membeli yang baru daripada meminjam milik orang lain.
4. Alat cukur
Kulit yang terkelupas dan kemudian mengeluarkan darah adalah risiko yang mungkin terjadi saat seseorang mencukur bulu, rambut, atau jenggot. Itulah sebabnya alat pencukur berisiko mengandung darah yang kemudian dapat menyebarkan penyakit tertentu, seperti hepatitis C, jika digunakan bergantian dengan orang lain.
5. Gunting kuku
Berjalan tanpa alas kaki di kamar mandi umum dapat menimbulkan risiko terkena jamur kuku. Begitu pula dengan menggunakan pemotong kuku secara bergantian dengan orang lain yang lebih dulu terkena jamur. Jamur ini umumnya berkembang biak dalam lingkungan yang lembap dan hangat, serta dapat menyerang kuku tangan, kuku kaki, serta kulit di sekitar kuku. Dalam sebuah keluarga, disarankan bagi masing-masing anggota keluarga memiliki pemotong kuku sendiri.
6. Sisir
Kurap pada kulit kepala dan kutu adalah gangguan yang sering dialami anak-anak di sekitar usia 3-11 tahun. Kurap dapat meninggalkan ruam bulat berwarna kemerahan atau kerontokan rambut. Sedangkan kutu dapat berkembang biak dengan cepat dan membuat gatal kulit kepala. Kurap dan kutu ini dengan mudah dapat menyebar dan menular lewat sisir yang digunakan secara bergantian. Begitu juga dengan penggunaan helm dan topi yang digunakan lebih dari satu orang.
7. Earphone
Infeksi pada saluran telinga bagian luar ternyata dapat disebabkan oleh pemakaian headphone yang tidak bersih. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat meluas dan mengakibatkan risiko terburuk, seperti hilangnya pendengaran. Oleh karenanya, selain membersihkan earphone dengan saksama secara teratur, penting untuk tidak saling bertukar benda ini dengan orang lain untuk mengurangi risiko tersebarnya infeksi.
8. Riasan
Infeksi mata, seperti konjungtivitis, dapat menular dengan mudah melalui alat riasan yang digunakan secara bergantian. Bahkan kebiasaan yang terlihat sederhana, seperti meminjam dan menggunakan pelembap bibir (lipgloss) milik sahabat, dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit herpes labialis. Penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks ini dapat menyebabkan gelembung melepuh pada mulut.
Oleh karenanya, disarankan untuk meminimalkan atau menghindari penggunaan riasan tester. Terutama yang digunakan pada bagian mata, seperti maskara dan lipstik pada bibir. Jika sering menggunakan jasa perias profesional, tanyakan apakah mereka menggunakan alat rias sekali pakai atau selalu mencuci alat rias mereka setelah merias satu orang.
Jika sulit untuk tidak berbagi alat rias, setidaknya sapu dengan alkohol dan buang lapisan paling atas, misalnya pada lipstik yang baru digunakan orang lain demi upaya mengurangi risiko. Untuk pensil mata, raut sebelum digunakan kembali.
Pada dasarnya, disarankan untuk menghindari bertukar benda-benda pribadi yang melibatkan kontak langsung dengan kulit dan mukosa (seperti mulut dan mata), termasuk sabun batangan serta gelas atau botol minum. Sebaliknya, jika barangmu terlanjur telah dipinjamkan kepada teman, usahakan cuci bersih dengan air hangat untuk membunuh kuman yang mungkin ada.