Ramadan adalah bulan dimana umat islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dalam rangka menyambut 30 hari yang penuh berkah dan penuh bahagia. Karena itulah, meski banyak kesibukan sehari-hari yang harus dilakukan, umat muslim tetap kuat menjalankannya dan tidak ada perasaan berat mengganggu mereka saat beraktivitas.
Puasa itu sendiri memiliki arti menahan lapar, haus dan juga hawa nafsu sejak dari matahari terbit hingga terbenam. Umumnya, waktu puasa di Indonesia berlangsung selama 12 hingga 13 jam.
Akan tetapi ada sejumlah penduduk di beberapa negara di dunia yang harus berpuasa dalam waktu lebih lama. Salah satu negara dengan waktu puasa terpanjang adalah Norwegia, Denmark, Swedia, Finlandia dan Islandia. Negara tersebut memiliki waktu puasa terpanjang, yakni sekitar 20 hingga 22 jam. Sahur di negara tersebut berlangsung pada pukul 2 pagi dan berbuka biasanya datang pada tengah malam sekitar 00.00 karena matahari tenggelam pada waktu tersebut.
Di negara lain, di Rusia misalnya, umat muslim d Rusia harus berpuasa selama 17,45 jam. Lalu di Iran dengan mayoritas penduduk muslim di dunia, mereka menjalani puasa ramadan dengan waktu puasa cukup panjang yaitu 17 jam.
Di Amerika Serikat, para warga muslimnya tahun ini harus berpuasa selama 16 jam. Saat ini, di AS tengah berlangsung peralihan musim semi menuju panas yang membuat matahari terbenam lebih lama. Di Jepang, waktu puasa menjadi lebih panjang karena musim panas. Umat muslim di negeri Matahari Terbit itu harus berpuasa selama 15,37 jam.
Jika ada waktu puasa terpanjang, ada juga waktu puasa yang terpendek. Negara yang memiliki durasi puasa terpendek adalah Chili dan Argentina. Di negara tersebut, para warga muslim hanya memerlukan waktu selama sembilan jam untuk berpuasa.
Lalu bagaimana cara mereka bertahan dengan durasi puasa yang lama?
Sepanjang beberapa tahun terakhir ini umat muslim di sejumlah negara Skandinavia mendapati waktu berpuasa yang relatif lama jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Sebab, matahari terbenam lebih lama di negara-negara tersebut, fenomena musim panas ini bertepatan pula pada saat bulan suci Ramadan.
Dewan Muslim di negara-negara tersebut telah memperingatkan kepada seluruh umat muslim agar lebih berhati-hati selama siang hari yang panjang saat berpuasa. Pasalnya ada risiko serius saat cuaca panas yaitu dehidrasi. Solusinya adalah dengan minum banyak air putih saat sahur dan berbuka puasa. Sehingga saat mereka harus menjalani masa puasa yang lama, mereka sanggup melaluinya dengan lancar dan normal. Dengan kata lain, puasa bagi umat muslim di negara Skandinavia memang tidaklah mudah.