Kalau Lagi Galau Mending Refreshing ke Ubud, Bali Aja. Yakin Deh Jiwamu Sehat Di Sana!


“Habis ini ke Bali yuk guys…”
“Asiiiik… ke Kuta, Sanur, Tanah Lot, Tanjung Benoa, sama Joger ya…”
“Nggak bosen apa? Ke Ubud ajalah, udah seminggu disana aja.”
“Hah? Ubud yang sawah-sawah itu? Ada apaan? Mau ngapain? Dih!”
Bali memang begitu identik dengan pantai. Berbicara tentang pantai, pasti tak kan jauh-jauh dari Kuta dan Sanur. Ya, keduanya memang tidak pernah membosankan untuk dikunjungi, namun tak ada salahnya kan kalau kamu juga menikmati destinasi lainnya yang tak kalah dari yang itu-itu saja. Sebutlah Ubud, sebuah kawasan yang terletak di Kabupaten Gianyar, Pulau Bali. Konon katanya, Ubud merupakan cikal bakal terkenalnya Bali sebagai destinasi wisata dunia. Jadi, jangan heran jika sekarang Ubud yang hanya berupa kecamatan dan juga desa ini menjadi salah satu kawasan paling ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Masa kamu yang asli Indonesia nggak mau sowan kesana?

Ubud katanya, merupakan destinasi favorit wisatawan Eropa lho… Ubud bakal cocok untuk kamu yang mencari ketenangan

kebayang nggak betapa tenangnya yoga di Ubud?
Ubud jelas berbeda dengan Kuta. Kalau di Kuta kamu dapat menikmati panasnya terik matahari pantai, namun di Ubud yang kamu dapati ialah sejuknya suasana desa dengan sungai dan sawah yang indah. Bersinggungan dengan suasana khas pedesaan, tak heran kan kalau ‘ketenangan’ ialah kata yang diidentikkan dengan Ubud? Karena ‘tenang’ itu tadilah, Ubud jadi cocok untuk kamu pasangan baru yang hendak berbulan madu. Ciyeee~~~
Satu lagi, di Ubud, wisatawan biasanya menikmati ketenangan dengan melakukan meditasi atau yoga. Dimana? Di berbagai tempat yang menyediakan yoga, maupun di hotel tempat kamu menginap biasanya ada. Tenang saja.

Di Ubud, banyak sawah terasering. Percayalah, hanya dengan memandangnya, beban hidupmu akan lebih berkurang

mata nggak cuma ijo garagara duit doang lho ya
Di sana, banyak terdapat hamparan sawah bertingkat yang disebut terasering. Keluarlah saat pagi hari dan berkelilinglah dengan jalan kaki atau menggunakan sepeda, sejauh mata memandang akan banyak sawah padi yang terhampar dari satu ujung ke ujung yang lainnya. Kamu boleh-boleh saja menelusuri sawah dan melakukan trekking di sana. Terkadang, ada pula restoran di tengah sawah demi untuk memanjakan para turis agar lebih dekat dengan alam. Ahhh…
Kamu bisa mengunjungi Tegalalang, karena desa ini disebut paling merepresentasikan keindahan alam di Ubud. Kamu bisa melihat sawah terasering terbaik di Bali. Sawah berundak-undak dengan saluran irigasinya yang khas, dikelilingi pepohonan yang asri. Terlihat seperti hamparan permadani berwarna hijau yang menyejukkan pandangan mata kita. Semoga minus matamu turut berkurang ya…

Ubud juga disebut sebagai ‘rumah’ para seniman. Sejak dulu hingga kini, banyak seniman tinggal dan menetap disini

ini museum Antonio Blanco
Wilayah yang berjarak sekitar 18,6 kilometer dari Denpasar ini, selain terkenal dengan ketenangan yang diperoleh dari alam, juga dikenal dengan keseniannya. Datanglah kemari dan lihatlah aneka galeri, mulai dari lukisan hingga museum. Ubud sangat cocok bagi siapa saja yang mempunyai ketertarikan terhadap seni khas Bali. Lebih menariknya adalah, kamu akan melihat perkembangan lukisan Bali dari tahun 1930 hingga sekarang. Perkembangan lukisan ini akan nampak karena dari waktu ke waktu ada berbagai gaya dari segi tradisional hingga ke gaya modern.
Kamu bisa mengunjungi 5 museum yang bertemakan seni budaya di Ubud. Museum Puri Lukisan, Museum Seni Agung Rai (ARMA), Museum Antonio Blanco, Museum Rudana, dan Museum Neka. Dari namanya, kamu sudah bisa menebak kan kalau pelukis seperti Antonio Blanco yang berdarah Spanyol misalnya, pernah menetap di Ubud? Percayalah, kamu para penikmat seni tak akan kecewa. Jangan heran kenapa banyak seniman disana, karena mereka umumnya menggandrungi ketenangan untuk mendapatkan inspirasi dalam karya-karyanya.

Tak hanya wisata alam dan seni saja, kamu bisa mendapat ketentraman hati dengan berwisata religi

bule aja kesana, kamu? 
Mampirlah ke Pura Goa Gajah ketika sedang berada di Ubud. Pura ini dibangun pada tahun 900 M dan sempat hancur karena gempa. Pura ini pun cukup bersejarah, lantaran termasuk salah satu pura yang menganut dan meleburkan dua sekte besar di Bali kala itu. Shiwa dan Budha. Raja Udayana melihat begitu banyak Sekte yang berkembang di Bali. Untuk menghindari perpecahan, Raja membangun sebuah pura yang meleburkan dua sekte tersebut.
Awalnya, Pura yang berlokasi di Desa Bedulu, Gianyar ini bernama lembah gajah. Namun karena terdapat goa yang digunakan untuk bersemedi, penduduk sekitar menemukan pura ini sebagai Pura Goa Gajah. Di sudut goa, ada Lingga Yoni, yang melambangkan simbol laki-laki dan perempuan. Untuk lebih meresapi wisata religi, kamu bisa pula beranjangsana ke Pura Kehen, yang sering dinyatakan sebagai candi paling menarik di Bali. Pura Kehen merupakan pura berbentuk bangunan candi yang berumur sudah tua serta sangat indah, penuh dengan ukiran rumit yang cantik.

Travelingmu ke Ubud kurang lengkap kalau kamu nggak menyaksikan Tari Kecak dan tari-tarian lainnya


belajar budaya lewat tari-tarian dan sejarahnya, biar kamu lebih berbudaya 
Saat bertandang di Ubud, Tari kecak bisa dibilang jadi menu wajibmu. Lainnya ada tari barong, tari legong, dan Shang Hyang Jaran atau tari kuda jaran yang kesurupan dipadukan dengan tari kecak. Pertunjukan seni tari ini dilakukan malam hari, terbagi dalam beberapa tempat seperti di Puri Agung, Puri Dalem, Puri Saren, Pura Batu Karu, dan berbagai tempat lainnya.
Namun, beberapa dari mereka yang pernah berkunjung kesana lebih merekomendasikan Pura Taman Saraswati. Pura ini memiliki banyak kolam dengan bunga teratai cantik. Panggung pementasan tari kecak sendiri berada di tengah dan dikelilingi kolan teratai. Duh, romantis~

Buat kamu yang haus ilmu dan senang berkreasi, kamu bisa mengikuti beragam kelas lho disini. Mulai dari memasak hingga musik, siapa yang nggak tertarik?


dari anak-anak sampai dewasa silahkan saja~
Selain terkenal dengan alam, wisata, dan seninya, Ubud juga famous dengan aneka sajian kulinernya yang lezat menggoda. Banyak tempat untuk belajar memasak di Ubud. Hampir di sebagian besar hotel menyediakan fasilitas kelas memasak ini untuk para wisatawan. Tenang, tak hanya orang dewasa saja yang boleh mengikutinya, anak-anak dapat berpartisipasi juga. Kamu bisa coba memasak sate lilit, lawar, dan aneka menu lainnya.
Dijamin, kamu tak kan melupakan momen ketika kamu berkesempatan mengikuti kelas memasak khas Bali, atau juga kelas membuat produk perawatan dan spa. Tak hanya itu, kamu pun bisa ikut kelas membuat canang sari, yaitu sesajen khas Bali. Penggemar musik juga bisa belajar bermain gamelan bali atau suling bali di Museum Puri Lukisan.

Setelah puas memanjakan mata dengan berunjung ke beragam tempat menarik di Ubud, kamu bisa membeli berbagai kenang-kenangan atau souvenir di Pasar Seni Ubud


belanja sis belanja belanja
Lokasi ini cukup unik, karena di pagi hari dipakai sebagai pasar tradisional biasa. Menjelang siang, apalagi saat hari libur, berubah menjadi lokasi belanja pernak-pernik dan hasil seni khas Bali. Pasar tradisional ini menyediakan berbagai aksesoris, buah tangan, barang kesenian, dan lain sebagainya. Pasar Seni Ubud dan lingkungan sekitarnya merupakan cagar budaya yang masih mempertahankan suasana pedesaan tradisional Bali. Kawasan ini juga salah satu lokasi pengambilan gambar film Eat, Pray, Love lho…
Satu hal lagi, kalau kamu berbelanja disini, kamu harus mencoba menawar dan ini akan menjadi tantangan tersendiri untukmu. Cobalah mulai dengan 50% dari harga yang ditawarkan, kemudian bandingkan 1 tempat dengan tempat yang lainnya. Selamat berbelanja~
Jadi, sudah siap menjemput jodoh ketenangan di Ubud? Bergaullah dengan orang-orang lokal, supaya traveling-mu jauh lebih berkesan. Selamat berkunjung ke sudut lain dari Pulau Bali….