Impian banyak pasangan untuk segera memiliki momongan. Namun, tahukah
Anda bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam memiliki momongan adalah dengan
melakukan hubungan saat masa subur wanita. Telur hanya dikeluarkan wanita
sekali dalam satuperiode siklus menstruasi, yang disebut ovulasi. Jika Anda
melakukan hubungan seksual diluar masa ovulasi, maka kemungkinan kecil, sel
sperma akan bertemu dengan sel telur dan membentuk calon bayi. Penentuan masa
subur dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Namun tidak perlu melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk
mengetahuinya, karena ada beberapa perubahan pada tubuh wanita saat masa subur.
Apa saja tanda-tanda masa subur seorang wanita?
1. Siklus haid.
Seorang wanita pada umumnya akan mengalami siklus haid sekitar 22-35 hari. Masa
ovulasi akan terjadi sekitar 14 hari sebelum siklus haid berikutnya.
Jadi, jika Anda memiliki siklus haid 30 hari, maka masa ovulasi adalah pada
hari ke 16 dari siklus haid Anda, ditambah dan dikurangi tiga hari. Jadi ini
adalah waktu yang tepat dimana sel sperma dapat membuahi sel telur.
Berikut beberapa tanda lainnya wanita sedang subur:
2. Suhu tubuh.
Pada masa subur atau masa ovulasi, suhu tubuh akan meningkat.
Suhu akan mengalami peningkatan suhu sekitar 10C. Untuk mendapatkan pengukuran
yang tepat, Anda harus cermat dalam mengamati pola suhu tubuh Anda. Suhu dapat
diukur pada pagi hari dan Anda harus melakukan pencatatan suhu tersebut untuk
mengetahui rerata suhu tubuh Anda dan kapan terjadi kenaikan suhu. Kekurangan
dari cara ini adalah dibutuhkan usaha dalam pencatatan suhu harian dan kurang
spesifik, mengingat banyak kejadian yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
3. Lendir serviks.
Masa subur
memiliki ciri lendir serviks yang lebih encer. Amati tingkat kekentalan dari
lendir serviks Anda. Lendir yang keluar
pada masa subur memiliki ciri lebih encer dari lendir pada hari yang biasa,
tidak terputus jika dipegang dan jika ditarik dapat memanjang.