Mendengar kata 'kanker' merupakan hal yang menakutkan banyak orang,
terutama kaum wanita. Maklum, kanker mamatikan banyak mengintai perempuan,
misalnya kanker payudara dan kanker serviks. Nah, konon salah satu pemicu
munculnya kanker payudara dan kanker seviks adalah karena konsumsi ceker dan
sayap ayam. Benarkah?
Kabar mengenai sayap dan ceker ayam yang bisa menyebabkan kanker banyak
beredar belakangan ini melalui pesan di jejaring sosial Path dan juga
BlackBerry Messenger (BBM). Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa sayap ayam
merupakan bagian yang paling sering disuntik, sedangkan ceker ayam merupakan
tempat menimbun 'end product' antibiotik dan turunan 'second hormonal' sehingga
berpotensi menyebabkan kanker. Apa kata dokter?
"Belum ada buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek
sampai dia dipotong, kalau dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum
habis lalu dimakan menyebabkan kanker, sampai sekarang belum ada
buktinya," kata dr Ramadhan, SpBOnk, yang berpraktik di RS Kanker
Dharmais, saat dihubungi detikHelath pada Jumat (9/5/2014).
Hal serupa juga dikatakan oleh dr Drajat Suardi, SpB(K) Onk. Dikatakan
dia, sayap ayam dan juga ceker ayam belum tentu menyebabkan timbulnya kanker
bagi orang yang sering mengonsumsinya.
"Tidak hanya sayap dan ceker, semua yang kolesterolnya tinggi juga
bisa memicu kanker. Kalau kanker payudara itu kan memang erat kaitannya dengan
hormon estrogen. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi juga bisa memicu
terjadinya kanker karena mengakibatkan kemudahan terbentuknya estrogen.
Sehingga kalau estrogennya subur ya bisa memicu kanker, salah satunya kanker
payudara," kata dokter yang merupakan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia
tersebut.
Walaupun belum terbukti pasti, namun menurut dr Drajat, mengonsumsi ayam
yang sudah mendapat suntik hormon memang menigkatkan risiko untuk terkena
kanker. Karena salah satu penyebab kanker merupakan faktor kimiawi. Untuk itu
ia mengimbau agar masyarakat meminimalkan segala macam zat kimiawi yang bisa
menjadi faktor pemicu kanker.
"Pembentukan sel kanker itu ada dua faktor utama, faktor internal
dan eksternal. Faktor internal itu gen, kalau faktor eksternal terdiri sari 3
antara lain faktor biologis, kimiawi, dan fisik. Nah yang suntik ini termasuk
kategori kimiawi, makanya kitaa jaga diri kita dari segala macam kimiawi yang
bisa menjadi faktor eksternal," kata dr Drajat