Seperti hewan, awalnya tubuh manusia juga memanfaatkan bau badan untuk
memikat lawan jenisnya. Kemampuan manusia terpikat seks oleh bau badan memang
sudah lama punah. Namun, baru-baru ini terkuak lagi khasiat baru bau ketiak.
Betulkah di ketiak lelaki ada obat mujarab buat kaum hawa? Setidaknya itu yang
muncul dari Bagian Biologi Manusia di Universitas Pensylvania. Studi yang
dilakukan di sana mengungkap kalau keringat lelaki buat kaum wanita bisa
menurunkan stres, membantu relaksasi, dan mengatur daur haid.
Seperti dilaporkan "Jurnal Biology of Reproduction America"
belum lama ini, ekstrak ketiak yang sengaja diperas dari lelaki yang tidak
memakai deodoran digunakan sebagai bahan penguji kalau hidung wanita bisa
digoda bau badan lawan jenisnya. Dalam percobaan itu, parfum alami ini kemudian
dioleskan ke atas bibir puluhan wanita berumur 25-45 tahun. Tentu tanpa memberi
tahu kalau itu bibit keringat lelaki, dan hanya dikatakan kalau sedang menguji
suatu aroma parfum. Enam jam pertama setelah itu, skala mood wanita yang
diolesi parfum yang terbuat dan bibit keringat lelaki tersebut lalu diukur.
Hasilnya sungguh unik. Selain bisa mencerahkan mood, parfum ketiak
lelaki ternyata dapat juga membuat wanita menjadi kurang tegang. Lebih dari
itu, bukan cuma mood yang disenggol sang parfum yang terbuat dari bagian tubuh
kaum macho yang paling anget itu. Kini terbukti pula kalau hormon reproduksi
wanita golongan LH (Lutetnizing Hormone) ikut terpicu pula. Normalnya hormon LH
mencetuskan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur matang dari indung
telur. Begitu wanita menghidu (mencium) bau khas ketiak lelaki, hormon LH-nya
langsung membanjir dalam darah. Diduga bau keringat lelaki mengandung bahan
yang mencetuskan keluarnya telur.
Komunikasi Kimiawi
Kita tahu hewan menyebarkan aroma bau badannya saat musim kawin
(estrous) yang bisa tercium sampai area ratusan meter, bahkan lebih. Hormon
pemicu seks lawan jenis pada hewan kita kenal sebagai pheromones. Gajah
misalnya, pada musim kawin bisa mencium bau lawan jenis yang jauhnya bilangan
kilometer. Lewat pheromone, secara kimiawi hewan bisa saling berkomunikasi
seks, yang hanya dikenali oleh sejenisnya yang berbeda kelamin. Anjing dan
kucing berkomunikasi seks lewat urine. Manusia? Sudah lama dicatat kalau bau
badan manusia memproduksi pheromone juga, namun lama tidak dimanfaatkan lagi.
Mengapa?
Lantaran kultur sudah merusak ketajaman hidung manusia untuk masih
terpengaruh oleh bau badan lawan jenisnya. Teknologi pembuatan parfum
menjadikan hidung manusia tumpul untuk mengenali exaltolide pada bau badan
lelaki dan tak tajam lagi membaui copulin pada wanita. Sebetulnya aroma seks
purba itu masih hadir sampai sekarang. Teknologi wewangian dunia sudah lama
mencari aroma tertentu yang dulu pernah terungkap bisa mempengaruhi seks lelaki
maupun wanita. Kemudian ditemukan suatu zat tertentu dengan cara meniru aroma
bau badan khas lelaki. Zat tersebut berjenis aroma musky, yang menyerupai bau
kesturi.
Itu maka sekarang kita bisa dengan mudah memilih banyak sekali parfum
dengan aroma kesturi untuk tujuan memikat seks wanita (musky oil). Untuk
produksi massal, bahan ini diambil dari tanaman angelica yang diesktrak
akarnya, serupa dengan zat civetone dan muscone. Sebagian minyak wangi beraroma
kesturi terbuat dari urine babi dan dikenal sebagai Boar taint. Belakangan
diketahui kalau bau musky lelaki yang bisa bikin wanita langsung greng ternyata
berkaitan dengan hormon testosteron (androsterone).
Ternyata hidung wanita lebih sensitif terhadap hadirnya pheromonone,
aroma exaltolide di keringat lelaki, terlebih pada saat menjelang ovulasi.
Namun, menjadi tidak sensitif pada saat sedang hamil. Dari temuan itu kemudian
dikembangkan riset siapa tahu bau ketiak lelaki bisa dimanfaatkan sebagai obat
untuk terapi kemandulan, misalnya, selain dibuat parfum seks, dan untuk tugas
mengendurkan ketegangan wanita yang sering stres.
Hal lain, mungkin saja bau kecut ketiak lelaki bisa juga menjadi obat
untuk wanita yang sedang mengalami gangguan menjelang hari haidnya (premenstual
syndrome), kasus yang menjadikan suka mengutil, gampang celaka (accident
prones), uring-uringan tanpa sebab, atau mudah tersinggung.
Soal bebauan tubuh, Robert Burton sangat lengkap menghimpun dalam
bukunya, "The Language of Smell". Disebutkan di situ kalau hidung
manusia bisa membedakan ratusan, bahkan ribuan jenis bebauan, termasuk yang
menggiringnya untuk menjadi greng, baik pada pria maupun wanita.
Copulin Si Bau Wanita
Di kalangan kera betina, bau copulin di tubuhnya memikat sang jantan
untuk lebih sering mengawininya (copulasi). Bayi hewan bisa membedakan puting
susu induknya dengan yang bukan dari bau pheromone milik indungnya. Pada
manusia, copulin tidak begitu kuat lagi membangun seks dan roman, oleh karena
dibandingkan dengan wanita, hidung pria tidak lebih tajam terhadap bau badan
lawan jenisnya. Namun, riset terhadap senyawa ini terus digiatkan, bagian dait
proyek gender-related smell. Di penghiduan pria, bau badan wanita itu cenderung
berjenis "manis" (sweet) dan "bersih" (clean), sedangkan
lelaki cenderung "busuk" (smelly) dan "masam" (sweaty).
Copulin, senyawa bau badan wanita paling tajam, banyak terdapat dalam getah
vagina. Jika diurai, senyawa copulin berisi tiga jenis asam, yakni asam asetat
(acetic acid), asam propanoat (propanopic acid). dan asam butanoat (butanoic
acid), selain hormon golongan androstenol. Beberapa kultur memanfaatkan asam
vagina buat bikin lelaki semakin rajin greng. Di Brasil, getah vagina diaduk
dalam kopi tubruk, di Nigeria dicampur dalam sup. Di dunia modern, getah vagina
menjadi parfum PCC (Passion Copulin Concentrate) dalam bentuk bedak atan roll
deodorant yang dipakai wanita supaya banyak lelaki di dekatnya jadi doyan
greng.
Jangan Nekat Tidak Mandi, Kalau Cuma Ingin Seksi
Pernahkah Anda berjumpa seseorang dan langsung merasakan daya kimiawi
tertentu di antara Anda berdua? Bila pernah, pheromone pasti yang menjadi
penyebab. Secara alamiah, pemikat kimiawi ini selalu digunakan binatang untuk
saling bertemu dan berpasangan. Lalu, apakah hal yang sama juga berlaku bagi
kita? Sejauh ini para ilmuwan belum sepenuhnya tahu tentang aksi dan reaksi
kimiawi seksual. Namun, ada kenyataan yang menyiratkan bahwa pheromone ikut
bermain dalam proses seksual itu. Periset menemukan, dalam proses seksual, bau
tubuh cukup penting, sehingga ada organ khusus, yaitu vomeronasal di hidung,
yang bertugas memciumnya. Pheromone sendiri tersembunyi dalam kelenjar
apocrine, terletak di bawah ketiak dan di kawasan sekitar kelamin. Efek
pheromone itu menghilang karena orang mandi setiap hari guna menghilangkan bau
tak sedap lain yang juga dihasilkan oleh kelenjar apocrine. Namun, untuk
meningkatkan bau alamiah yang seksi itu, jangan terlalu percaya diri untuk
tidak mandi. Sebab, antara bau seksi yang kuat dan tak sedap menyengat yang
-sama-sama dikeluarkan kelenjar aprocine itu ada garis perbedaan yang jelas.
Setidaknya, bau seksi harus ditemukan oleh hidung yang tepat untuk menjadi daya
pikat, sedangkan bau tak sedap menyengat, sudah pasti akan mengganggu banyak
orang.