Terkadang, tanpa sadar orang tua melakukan
suatu hal yang membuat anak-anaknya sedih. Padahal tidak ada niat sama sekali
dari para orang tua ini untuk membuat buah hatinya tertekan secara fisik
mau pun psikis. Tindakan-tindakan di bawah ini contohnya. Mungkin
Anda pernah melakukannnya dan tidak sadar bagaimana dampaknya bagi
perasaan anak. 1. Anda mengizinkannya menonton berita
menyedihkan
Seorang ibu berbagi kisah mengenai anaknya yang berusia lima tahun kerap menangis saat tidur setelah menonton berita penculikan di TV. Penculikan itu terjadi pada sebuah keluarga yang mereka kenal dengan korban anak seusianya yang diambil orang tidak bertanggung jawab ketika ia terlelap. Anak ini menjadi begitu ketakutan hal itu akan menimpanya sehingga ia menangis setiap malam.
Contoh kejadian lain
adalah kala peristiwa penyerangan gedung World Trade Center (WTC) di Amerika
Serikat pada 11 September 2001. TV menayangkan penyerangan itu berulang-ulang
sehingga anak-anak yang melihatnya mengira itu terjadi setiap hari. Inilah yang
membuat mereka kemudian takut dan menangis.
Anak-anak tidak
mengerti bagaimana mengekspresikan hal ini. Karena itu tugas Anda sebagai orang
tua untuk membuat mereka bercerita jika memang mereka takut. Anda juga harus
peka mengenai perubahan sikap yang mereka alami dan menjaga mereka dari paparan
berita yang tidak menyenangkan.
2. Bertengkar dengan pasangan
Jangan kira anak tidak merasakan pertikaian Anda dengan pasangan. Mereka bisa tahu dan mereka membencinya. Menurut mereka, pertikaian orang tua akan menyebabkan perpecahan dalam keluarga dan membuatnya berantakan. Jika memang Anda memiliki masalah dengan pasangan akan lebih baik jika membicarakannya baik-baik dengan volume suara perlahan.
3. Bercerai dari pasangan
Buku The Unexpected Legacy of Divorce menerangkan bahwa perceraian bagi anak ibarat aliran air yang menghapus kehidupan mereka sebelumnya. Mereka akan memandang hidup sebagai tempat berbahaya di mana hubungan paling erat dalam hidup mereka pun tidak lagi bisa dijadikan pegangan.
4. Anda memanggil mereka dengan hina dan memukul
Panggilan "bodoh", "nakal", "tidak berguna", menyakiti mereka sedemikian dalam sehingga akan terbawa hingga mereka dewasa. Panggilan macam itu tidak akan menginspirasi mereka untuk lebih baik. Malah jadi sebaliknya.
Jika Anda memukul, itu
malah lebih buruk lagi. Anda mengajarkan pada mereka bahwa memukul orang lain
adalah hal yang dapat diterima. Jangan kaget jika di kemudian hari dia memukul
orang lain (dan Anda) tanpa rasa bersalah akannya. Bukankah Anda sendiri yang
mengajarkannya?