Prosesi Ijab Qabul, Mantan Pacar Malah Datang Dalam Kondisi Hamil


Perjodohan pada dasarnya masih menjadi momok yang banyak dihadapi di Indonesia seperti halnya yang dialami oleh L (23). Hidup merantau jauh dari rumah telah dijalani oleh L sejak beberapa tahun yang lalu, pria asal Jember ini memilih mencari pekerjaan dan mengadu nasib di Tangerang. 

Siapa sangka L akhirnya mendapatkan pekerjaan yang cukup menjanjikan di Tangerang sebagai ahli gigi. Menjalani hari-hari di Tangerang membuat L akhirnya jatuh hati dengan seorang wanita asal Tangerang. Mereka pun menjalin hubungan cukup lama.


"Keluarga saya menginginkan saya cepat menikah, saya di Tangerang sudah punya pacar, tapi orangtua saya tidak merestui dan meminta saya untuk kembali ke Jember untuk menikah dengan wanita pilihannya yang ada di Jember," cerita L.

Melihat sang anak sudah mapan dan memiliki penghasilan sendiri, maka orangtua L pun menginginkan anak laki-lakinya tersebut segera menikah dan memiliki keluarga yang bahagia. L merespons perintah orangtuanya tersebut dan mengatakan bahwa dia memiliki wanita yang telah menjadi pacarnya. Akan tetapi orangtuanya justru menjodohkan L dengan wanita yang berasal dari Jember. 

"Saya juga tidak mungkin melawan orangtua saya dan akhirnya saya menuruti permintaan orangtua saya untuk menjodohkan saya dengan wanita pilihannya. Yang menjadi masalah adalah pacar saya menyusul ke Jember sehari sebelum saya melangsungkan prosesi ijab qabul," lanjut L.

Pada dasarnya L adalah anak yang penurut. Dia mengetahui bahwa dia tidak mungkin melawan orangtua. Sebagai anak dia sadar bahwa dia harus berbakti kepada orangtuanya dan salah satu dari bentuk berbaktinya adalah dengan menuruti keinginan dari orang tuanya untuk menjodohkannya dengan wanita yang ada di Jember.

"Saya bingung, saya akan melangsungkan pernikahan sedangkan pacar saya datang bersama dengan keluarganya dan mengatakan bahwa dia hamil. Saya tidak ingin menyakiti hati orangtua saya, tapi saya tidak bisa menyangkal kenyataan yang ada," tandas L. 

Kini L berada dalam kegalauan. L tidak mungkin melawan perintah ayah dan ibu yang telah membesarkannya, namun di sisi lain sebagai pria harus bertanggungjawab akan perbuatan yang telah dilakukannya.