Kebebasan beragama adalah prinsip yang mendukung kebebasan individu atau
masyarakat, untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi atau
umum.
Kebebasan beragama termasuk kebebasan untuk
mengubah agama dan tidak menurut setiap agama. Dalam negara yang mengamalkan
kebebasan beragama, agama-agama lain bebas dilakukan dan ia tidak menghukum
atau menindas pengikut kepercayaan lain yang lain dari agama resmi.
Sementara itu, toleransi beragama
berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain,
tidak memaksa mereka mengikuti agamanya dan tidak mencampuri urusan agama
masing-masing.
Umat Islam diperbolehkan
bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek ekonomi, sosial dan urusan
duniawi lainnya.
Berbicara tentang kebebasan dan
toleransi beragama. Ada sebuah cerita menarik yang bisa diambil dari sepasang
saudara kembar yang telah menginjak usia paruh baya.
Kedua wanita kembar ini tumbuh dan
memilih cara yang berbeda dalam hal keyakinan. Satu
memilih Islam sebagai jalan hidupnya dan satunya mengabdikan diri
sebagai seorang biarawati Katolik di Konggregasi PBHK dan sekarang berkarya di
Marauke, Papua.
Meski keduanya memilih jalan berbeda
dalam hal keyakinan. Hal itu tidak mempengaruhi hubungan keduanya. Mereka akur,
harmonis dan tetap menyayangi satu sama lain.
Kisah keduanya menjadi banyak
pembicaraan setelah akun Facebook Bernadus Yohanes Raldy Doy membagikannya ke
sejumlah media sosial.
Komentarpun bernada positif banyak
diberikan terkait kerukunan antara saudara kembar yang berbeda keyakinan.
Seperti yang diungkapkan akun Facebook
Hermain Hidayat "
Subhanallah..Semoga ini contoh nyata persaudaraan antar umat beragama yg
harmonis di NKRI..Aamiin.."tulisnya.
Hal senanda diungkapkan akun Jan Weslyn
Purba Tambak . ia mengatakan bahwa kisah saudara kembara itu adalah contoh
indahnya perbedaan "Luar
biasa ..... ternyata perbedaan keyakinan itu indah dan mempersatukan sesama,
menjadi teladan buat kita semua, Amiiin"ungkapnya.