Forum Komunikasi
Pimpinan Daerah (Forkopimda) Rembang, turut memantau
perbatasan antara Jawa Timur - Jawa Tengah, di Kecamatan Sarang, Jumat (15/1).
Pemantauan dilakukan
untuk memastikan kondisi perbatasan aman, dari upaya masuk atau keluar
pihak-pihak yang dicurigai sebagai jaringan terorisme.
Usai melakukan
pemantauan di perbatasan, Forkopimda secara bersama-sama, sowan ke Maimoen Zubair'>KHMaimoen Zubair, pengasuh pondok
pesantren (Ponpes) Al Anwar, Sarang. Selain bersilaturrahkim, Forkopimda juga
meminta doa dari kiai kharismatik itu, agar wilayah Rembangkondusif dan aman
dari aksi-aksi teror.
"Mohon doanya,
semoga Rembang aman dan
tenteram," kata Pj. Bupati Rembang, Suko Mardiono,
diamini oleh KapolresRembang, AKBP Winarto, dan
Dandim 0720/Rembang, Letkol (inf) Darmawan, serta jajaran Muspika Sarang.
Dalam kesempatan itu,
kiai yang karib disapa Mbah Moen, berpesan agar umat Islam, dan warga Indonesia
secara keseluruhan, tetap bersatu dan jangan terpecah belah, maupun terpengaruh
oleh aksi teror di Jakarta, kemarin. Ditandaskan, dalam agama Islam tak
diajarkan untuk menebar teror dan kebencian, apalagi saling bunuh membunuh.
"Jawa Tengah itu
dari zaman perjuangan dulu termasuk wilayah sentral, pemerintah pasti
memperhatikan provinsi ini," ucapnya. Selain itu, Mbah Moen juga berpesan
agar para pemimpin di daerah mewaspadai munculnya aliran-aliran baru, yang
berpotensi menyimpang dan makar. (*)