Kisah Menyeramkan Korban Bom Sarinah Saat Teroris Beraksi


"Blaar...!!!! Sejumlah ledakan beruntun mengguncang jantung Kota Jakarta, tepatnya di sekitar pusat perbelanjaan legendaris, Sarinah, Jl MH Thamrin, Kamis (14/1), pukul 10.30 WIB. Selain menggunakan peledak, teroris juga melakukan serangan langsung terhadap polisi menggunakan senjata api sehingga terjadi baku tembak.
Aksi teror tersebut melibatkan dua warga negara asing yang bertindak sebagai pengebom bunuh diri. "Pelaku ada dua warga negara asing," kata Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Pol Budi Gunawan, di tempat kejadian perkara (TKP) pengeboman.
Menurut Budi, pelaku teror di Sarinah diketahui ada enam orang. Dua orang warga negara asing yang melakukan bom bunuh diri tewas di lokasi, sedang dua orang ditembak dan dapat dilumpuhkan. "Dua orang pelaku masih kami lakukan pengejaran," katanya.
Seorang saksi mata, Ahmad Sopian (27), saat itu sedang duduk di Starbucks bersama dua orang temannya. Ledakan terjadi di belakang tempat duduknya. Ledakan mengakibatkan dua temannya mengalami luka-luka dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Sopian selamat dari ledakan. Terlihat mukanya merah dan rambutnya dipenuhi serbuk-serbuk warna cokelat seperti serbuk bekas ledakan. "Saya melihat jam, pukul 10.30 ledakan itu terjadi. Duar!" cerita Sopian.
Setelah terjadi ledakan pertama, Sopian keluar dari Starbucks. Ternyata 15 menit kemudian terjadi ledakan di pos polisi depanSarinah.
Di tengah kerumunan, seorang pria yang mengenakan topi, jaket hitam, celana jins dan menggendong tas hitam, mengeluarkan pistol warna silver. Pria itu mengarahkan tembakan kepada polisi.